SARANG DI MULUT GUA

Pentigraf
SARANG DI MULUT GUA
Oleh: Telly D.
Aku bukan elang, bukan burung yang ditulis dalam syair-syair. Aku hanya seekor burung kecil, membangun sarang di tempat yang tak dijaga manusia di mulut sebuah gua sunyi yang menghadap ke arah Makkah. Pagi itu, aku datang dengan sehelai rumput di paruhku. Tak ada niat melindungi siapa pun. Aku hanya ingin bertelur, diam, dan hidup sejenak jauh dari keramaian.
Tapi saat dua manusia masuk dan duduk diam dalam gelap, aku tetap tinggal. Aku menyusun sarangku seperti biasa. Aku tak tahu bahwa salah satu dari mereka adalah utusan Tuhan. Aku tak tahu bahwa karena sarangku, musuh yang mencarinya berpikir gua ini kosong. Aku tidak tahu bahwa kehadiranku menjadi bagian dari sejarah yang diturunkan dalam kitab. Aku hanya diam. Tapi kadang, diam adalah bagian dari rencana langit.
Dan saat itu aku bersarang, tak tahu bahwa bumi dan langit sedang berpihak padaku, “Ternyata aku hanya diam… tapi Tuhan membuat diamku menjadi perlindungan.”
Makassar, 2 Juni 2025
June 1, 2025 at 10:55 pm
Sumintarsih
Masyaallah….
Keren ini….