LANGKAH DI TANGGA MARMER

Pentigraf
LANGKAH DI TANGGA MARMER
Oleh: Telly D.
Lisa melangkah ke dalam ruangan pertemuan seperti angin sore yang membawa harum bunga liar, penuh percaya diri dan gemerlap. Gaun merahnya meriap-riap di atas lantai marmer yang dingin. Di antara sorot lampu dan bisik-bisik kagum, matanya membeku; di depan lobi, tepat berdiri Rino, masa lalu yang pernah ia kubur tanpa nisan. Dulu, lelaki itu meninggalkannya demi wajah yang lebih segar, membiarkan hatinya remuk seperti kaca jatuh dari tangan anak kecil.
Mata Rino kini mengunci sosok Lisa dengan pandangan yang mengandung kekaguman, tersirat menyesali apa yang pernah ia sia-siakan. Dada Lisa semakin membusung, langkahnya semakin ringan menaiki tangga menuju ruang utama. Tiba-tiba, tangan Rino meraih lengannya. Ada listrik kesombongan yang menyala di dadanya; Lisa mengira dunia baru saja memahkotainya. Dengan gerakan seanggun awan mengusir hujan, ia melepaskan genggaman itu “Tidak usah pegang-pegang.”
Rino menarik napas panjang, suaranya bergetar, sebelum akhirnya berkata lirih, “Aku hanya mau bilang… hati-hati, catnya masih basah.” Dan Lisa menemukan cat basah yang menodai lengan gaunnya.
Makassar, 28 April 2025
April 29, 2025 at 11:17 pm
Much. Khoiri
Bagus dan indah