SINYAL DI TENGAH LADANG

Pentigraf
3
SINYAL DI TENGAH LADANG
Oleh: Telly D.
Namanya Rini. Guru honorer di sekolah pinggir hutan, tempat sinyal hanya muncul kalau naik ke atas pohon manga di belakang masjid. Tapi ia tak menyerah. Dengan gaji pas-pasan, ia membeli satu ponsel pintar bekas, lalu mengubahnya jadi perpustakaan digital mini. Ia isi dengan ratusan e-book dan video pembelajaran, lalu dipinjamkan bergilir ke murid-muridnya, terutama anak perempuan.
Orang-orang sempat menertawakan. “Anak kampung baca internet, bisa apa?” Tapi Rini tahu, tanpa akses, mimpi anak-anak ini akan layu bahkan sebelum sempat tumbuh. Ia lobi kepala desa, ajukan proposal, minta donasi kuota dan bekas gawai. Pelan-pelan, balai desa jadi tempat belajar. Anak-anak mulai menulis blog, membuat video edukasi, dan membaca berita dunia. Mereka belajar menjangkau dunia yang dulu hanya ada di buku-buku lama.
Suatu pagi, seorang siswi datang dan berkata, “Bu, saya ingin kuliah teknologi agar bisa bikin aplikasi untuk sekolah.” Rini tersenyum, ia tahu, sinyal itu kini tumbuh jadi cahaya.
Makassar, 21 April 2025
Leave a Reply