April 22, 2025 in Uncategorized

LANGIT DI BALIK MUKENA

Pentigraf
21

LANGIT DI BALIK MUKENA

Oleh: Telly D.

Bu Juwairiyah bukan ustazah terkenal. Ia hanya ibu rumah tangga biasa yang membuka pengajian kecil di teras rumah setiap malam Jumat. Anak-anak datang dengan sandal jepit, membawa mushaf yang sobek-sobek, dan duduk bersila di bawah lampu neon yang redup. Ia ajarkan huruf demi huruf, tajwid yang benar, dan kisah-kisah nabi yang lembut, tanpa ancaman, tanpa paksaan.

Ketika ada anak yang tak bisa membaca, ia duduk lebih dekat. Ketika ada ibu-ibu yang ingin belajar dari awal, ia buka waktu tambahan. Suaminya mendukung diam-diam, menyiapkan teh manis dan mematikan televisi saat pengajian dimulai. Tak pernah ada kamera, tak ada undangan ceramah ke luar kota tapi dari rumah kecil itu, cahaya terus menyebar.

Dan saat semua orang pulang, Bu Juwairiyah lipat sajadahnya perlahan, menatap langit malam dari sela mukena putihnya yang usang, “Aku tak perlu mimbar, cukup tempat sujud dan hati yang terus menyala.”

Makassar, 21 April 2025




6 Comments

  1. April 27, 2025 at 12:00 am

    N. Mimin Rukmini

    Reply

    Subhanallah! Hati yang mantap!

  2. April 26, 2025 at 12:33 pm

    Widut

    Reply

    Inspiratif

  3. April 26, 2025 at 6:32 am

    Much. Khoiri

    Reply

    Kartini yang nyata.

  4. April 25, 2025 at 1:03 am

    Harrison4867

    Reply

    Awesome https://lc.cx/xjXBQT

  5. April 23, 2025 at 4:11 am

    Larry4479

    Reply

    Awesome https://is.gd/tpjNyL

  6. April 23, 2025 at 12:41 am

    Mackenzie3404

    Reply

    Very good https://is.gd/tpjNyL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *