GARAM DI TELAPAK TANGAN

Pentigraf
14
GARAM DI TELAPAK TANGAN
Oleh: Telly D.
Ibu Rohana adalah ibu dari tiga anak, tinggal di perkampungan nelayan kecil di pesisir Sulawesi Barat. Setiap pagi buta, ia berjalan ke dermaga membawa bakul ikan tangkapan suaminya, menjajakannya ke pasar sebelum matahari naik tinggi. Di sela kesibukan, ia mencatat pengeluaran, menyusun simpan-pinjam koperasi, dan mengatur jadwal sekolah anak-anak nelayan lain. Perempuan di kampung ini bukan hanya menunggu di dapur.
Suatu hari, badai datang dan banyak perahu tak kembali. Desa jadi sunyi, air mata menjadi suara yang lebih nyaring dari debur ombak. Tapi Rohana berdiri paling depan, mengusulkan pelatihan pembuatan abon ikan, membuka dapur bersama, dan menghidupkan kembali ekonomi keluarga yang lumpuh. Beberapa orang meragukannya, bisa apa perempuan di kampung nelayan. Namun, ia menjawab dengan aksi, bukan reaksi. Dalam sebulan, penghasilan dapur bersama justru melampaui pendapatan sebelumnya.
Di depan meja koperasi, ia mengangkat telapak tangannya yang kasar dan berkata, “Kami memang tak melaut, tapi kami ikut menjaga agar kapal-kapal itu punya tempat kembali.”
Makassar, 21 April 2025
Leave a Reply