Menemukan Potensi Emas di Sorong

Menemukan Potensi Emas di Sorong
Oleh: Telly D.
Sorong, sebuah kota yang terletak di ujung barat Papua, selama ini dikenal sebagai gerbang menuju Raja Ampat, surga dunia bagi para penyelam. Namun, di balik keindahan alamnya yang luar biasa, saya menemukan potensi ekonomi yang begitu besar dan belum banyak digarap. Potensi ini bukan berasal dari wisata, melainkan dari hasil lautnya yang melimpah. Baby cumi kering, ebi, ikan asar, ikan roa hingga ikan teri kering menjadi komoditas yang menarik perhatian saya. Dari sana, saya melihat peluang besar untuk mengolahnya menjadi produk yang lebih bernilai dan menghasilkan uang.
Saya tidak pernah menyangka bahwa perjalanan ke Sorong akan membuka wawasan saya tentang betapa kayanya hasil laut yang ada di sini. Saat pertama kali mengunjungi pasar tradisional, saya terpesona oleh beragam hasil tangkapan laut yang dijual dalam bentuk segar maupun olahan kering. Saya melihat baby cumi kering dengan kualitas yang sangat baik, ebi dengan warna keemasan yang menggoda, ikan asar yang memiliki aroma khas, serta ikan teri kering yang begitu renyah.
Saat berbincang dengan para pedagang, saya menyadari bahwa harga jual bahan mentah ini masih tergolong rendah dibandingkan potensi nilai tambahnya jika diolah lebih lanjut. Dari situlah muncul gagasan; mengolah hasil laut ini menjadi sambal khas yang tidak hanya menggugah selera tetapi juga memiliki daya jual tinggi.
Saya bersama dengan ibu Fiyanti dan bu Marta, mulai bereksperimen di dapur dengan mengolah berbagai bahan tersebut menjadi sambal. Awalnya, saya mencoba membuat sambal terasi biasa, yang memiliki rasa gurih, dan pedas yang khas sebagai sambel dasar, kemudian mulai mencoba dengan memberi baby cumi kering, yang memberikan sensasi kenyal dan pedas yang menggugah selera. Tak ketinggalan, mengolah sambal ikan asar, dengan aroma smoky yang begitu menggugah selera.

Beberapa Contoh Sambal yang Telah Dibuat. Foto: Dokumen Pribadi
Setiap resep yang di buat mengalami beberapa kali uji coba hingga mendapatkan keseimbangan rasa yang sempurna. Kami menginginkan produk yang tidak hanya lezat tetapi juga tahan lama dan bisa diterima oleh berbagai kalangan.
Setelah menemukan resep yang pas, tantangan berikutnya adalah menguji kualitas produk dan menyesuaikan dengan daya beli pasar. Kami mulai membagikan sampel kepada teman-teman dan keluarga untuk mendapatkan feedback. Ternyata, respons yang kami terima sangat positif. Banyak yang mengatakan bahwa sambal ini memiliki rasa yang unik dan khas, berbeda dari produk sambal yang sudah ada di pasaran.
Namun, kami menyadari bahwa untuk masuk ke pasar yang lebih luas, kami perlu memastikan standar kualitas yang tinggi. Kami mulai mencari bahan-bahan berkualitas, menyesuaikan kadar minyak agar sambal lebih awet, serta menguji berbagai metode pengemasan agar produk bisa bertahan lama tanpa kehilangan rasa aslinya.
kamipun melakukan riset kecil-kecilan untuk mengetahui preferensi pasar. Ternyata, banyak orang yang menginginkan sambal yang praktis, tahan lama, tetapi tetap memiliki cita rasa otentik. Ini memberi semangat untuk terus mengembangkan produk agar bisa menjangkau lebih banyak konsumen.
Melihat antusiasme orang-orang terhadap produk ini, kami semakin yakin bahwa bisnis ini bisa berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar. Kami mulai berpikir untuk memperluas jangkauan pemasaran, baik melalui toko offline maupun online. Dengan perkembangan e-commerce saat ini, kami melihat peluang besar untuk menjual produk ini ke seluruh Indonesia, bahkan ke luar negeri.
Indonesia adalah negara dengan budaya kuliner yang kaya, dan sambal merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Ini menjadi keuntungan tersendiri karena hampir setiap orang menyukai sambal. Dengan positioning yang tepat, sambal berbahan dasar hasil laut dari Sorong ini bisa menjadi produk unggulan yang memiliki daya saing tinggi.
Kami juga mempertimbangkan untuk menggandeng para nelayan lokal dan UMKM di Sorong agar bisnis ini tidak hanya menguntungkan secara pribadi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Dengan begitu, keberlanjutan bisnis ini bisa lebih terjaga.
Untuk menjadikan bisnis ini lebih profesional, kami mulai memikirkan branding dan strategi pemasaran yang lebih matang. Kami ingin produk ini memiliki identitas yang kuat, dengan kemasan yang menarik serta strategi pemasaran yang efektif. Beberapa langkah yang di rencanakan antara lain.
Mendesain kemasan yang menarik dan informatif, agar konsumen tertarik untuk membeli.
Mendaftarkan produk ke BPOM dan halal MUI, sehingga lebih dipercaya oleh pasar.
Memanfaatkan media sosial dan marketplace untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
Mengikuti pameran kuliner dan UMKM untuk memperkenalkan produk kepada khalayak yang lebih luas.
Bekerja sama dengan toko oleh-oleh dan restoran agar produk ini bisa tersedia di lebih banyak tempat.
Perjalanan ini mengajarkan bahwa peluang bisnis bisa datang dari mana saja, bahkan dari sesuatu yang selama ini mungkin kurang diperhatikan. Sorong dengan kekayaan lautnya telah membuka mata saya tentang potensi besar yang bisa digali dan dikembangkan. Dari bahan mentah sederhana seperti baby cumi kering, ebi, ikan asar, dan ikan teri kering, kami berhasil menciptakan produk bernilai tinggi yang kini sedang dalam tahap uji coba pasar.
Kami percaya, dengan kesabaran, ketekunan, dan strategi yang tepat, bisnis ini bisa berkembang menjadi usaha yang besar. Lebih dari sekadar menghasilkan keuntungan, Kami ingin bisnis ini bisa memberikan manfaat bagi banyak orang, terutama masyarakat Sorong yang memiliki potensi luar biasa di bidang kelautan.
Bagi siapa pun yang memiliki ide bisnis tetapi masih ragu untuk memulai, saya ingin mengatakan satu hal. Jangan takut mencoba. Setiap bisnis besar selalu dimulai dari langkah kecil. Jika kita bisa melihat peluang di sekitar kita dan berani mengambil tindakan, bukan tidak mungkin kita bisa menciptakan sesuatu yang besar dan berkelanjutan.
Semoga kisah ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berinovasi dan melihat peluang di sekitar mereka. Karena di mana ada kemauan, di situ pasti ada jalan. Dan di Sorong, saya telah menemukan jalannya.
Sorong 7 Januari 2025
February 10, 2025 at 11:57 am
Much. Khoiri
Tulisan inspiratif yang sangat bagus
February 10, 2025 at 12:01 pm
Telly D
Terima kasih Abah🙏🏻