Gilbert’s Law

Gilbert’s Law
Oleh: Telly D.
“Tidak ada tugas yang terlalu kecil atau terlalu besar jika seseorang berani berkata, ‘Ini tanggung jawab saya.’”
Pernahkah anda merasa bahwa banyak hal yang tidak selesai atau tertunda hanya karena tidak ada yang mengambil langkah pertama? Jika ya, maka anda sudah menyadari inti dari Gilbert’s Law, sebuah prinsip sederhana yang menyatakan, “Nothing gets done until someone takes responsibility for it.”
Apa Itu Gilbert’s Law?
Gilbert’s Law adalah konsep sederhana yang menekankan bahwa segala sesuatu tidak akan terselesaikan hingga ada seseorang mengambil tanggung jawab untuk itu. Prinsip ini berlaku dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari manajemen proyek hingga kehidupan sehari-hari.
Hukum ini bertujuan untuk mengingatkan kita bahwa inisiatif dan rasa tanggung jawab adalah inti dari tindakan yang menghasilkan perubahan atau penyelesaian.
Prinsip ini menjadi panduan dalam situasi di mana tugas atau masalah cenderung diabaikan karena tidak ada pihak yang secara eksplisit menyatakan dirinya bertanggung jawab.
Untuk Apa Gilbert’s Law?
Gilbert’s Law digunakan untuk memastikan bahwa tugas, proyek, atau tantangan tertentu memiliki pemimpin atau pihak yang bertanggung jawab. Tanpa seseorang yang memikul tanggung jawab, tugas sering kali terhenti atau tidak selesai.
Prinsip ini membantu dalam:
1. Meningkatkan Efisiensi. Dengan jelas menentukan siapa yang bertanggung jawab, tugas dapat diselesaikan lebih cepat dan efisien.
2. Mendorong Kepemimpinan. Gilbert’s Law mendorong individu untuk mengambil peran kepemimpinan dalam situasi yang membutuhkan tindakan.
3. Menghindari Penundaan. Dalam organisasi atau komunitas, prinsip ini membantu mencegah situasi di mana semua orang mengandalkan pihak lain untuk bertindak.
Gilbert’s Law dalam Kehidupan Sehari-hari.
Hukum ini sering kali kita alami tanpa menyadarinya. Misalnya, bayangkan sebuah proyek sukarela di lingkungan tempat tinggal kita. Banyak orang datang ke pertemuan pertama, penuh ide dan semangat. Tapi apa yang terjadi setelahnya? Semua rencana tinggal di atas kertas jika tak ada yang berkata, “Baik, saya akan memimpin bagian ini.” Begitu seseorang mengambil tanggung jawab, proyek itu perlahan mulai bergerak. Dari pembentukan tim hingga eksekusi, Gilbert’s Law terbukti benar.
Ketika saya membantu mengorganisasi kegiatan kebersihan di masjid lingkungan kami, tantangannya bukan pada idenya karena semua orang setuju bahwa kegiatan itu penting melainkan siapa yang akan memastikan semua terlaksana. Setelah banyak diskusi, saya menyadari bahwa jika saya sendiri tidak mengambil tanggung jawab sebagai penggeraknya, tidak akan ada yang terjadi. Dengan membuat daftar tugas, menghubungi sukarelawan, dan mengatur jadwal, kegiatan itu akhirnya berjalan dengan lancar.
Contoh Nyata di Dunia Profesional dan Kebakaran Los Angeles.
Dalam dunia profesional, Gilbert’s Law sering menjadi panduan penting bagi keberhasilan sebuah organisasi. Misalnya, dalam sebuah proyek pembangunan jembatan, tidak cukup hanya memiliki arsitek, insinyur, atau pekerja konstruksi. Hal yang lebih penting adalah seorang manajer proyek yang mengambil tanggung jawab untuk menyelaraskan semua elemen tersebut. Tanpa manajer proyek, koordinasi akan kacau, anggaran bisa membengkak, dan waktu penyelesaian terancam molor.
Contoh nyata lainnya adalah kebakaran besar yang terjadi di los Angeles. Kebakaran ini menghancurkan ribuan rumah dan memaksa ratusan ribu orang mengungsi. Salah satu pelajaran penting dari peristiwa ini adalah perlunya kejelasan tanggung jawab antara berbagai pihak, seperti pemerintah lokal, badan pemadam kebakaran, dan masyarakat setempat. Kurangnya koordinasi dan komunikasi di awal kebakaran memperparah situasi, hingga akhirnya seorang komandan khusus mengambil tanggung jawab untuk memimpin operasi pengendalian kebakaran secara terpusat. Keputusan tersebut membantu mengorganisasi sumber daya secara lebih efisien dan mempercepat upaya penanggulangan bencana. Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa tanggung jawab yang jelas dan tindakan cepat dapat membuat perbedaan besar dalam situasi kritis.
Bagaimana Menerapkan Gilbert’s Law?
Penerapan Gilbert’s Law dimulai dari keberanian untuk mengambil peran aktif. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil.
1. Identifikasi Masalah atau Tugas. Pastikan semua pihak memahami apa yang perlu dilakukan.
2. Tentukan Pemimpin. Pastikan ada individu yang bertanggung jawab sebagai koordinator utama.
3. Buat Rencana Aksi. Dengan pemimpin yang jelas, buatlah rencana tindakan yang spesifik dan realistis.
4. Pantau dan Evaluasi. Tanggung jawab juga mencakup memastikan bahwa tugas diselesaikan dengan baik.
Tanggung Jawab sebagai Warisan
Sebagai pensiunan, saya sering berpikir tentang warisan yang ingin saya tinggalkan untuk keluarga dan komunitas. Tanggung jawab, menurut saya, adalah salah satu warisan paling berharga. Ini bukan tentang meninggalkan harta benda, melainkan teladan bagaimana kita bertindak ketika menghadapi tantangan.
Ketika cucu-cucu saya melihat saya merawat taman atau membantu mengatur acara lingkungan, saya ingin mereka belajar bahwa tanggung jawab adalah bagian dari kehidupan yang harus dipeluk dengan penuh kesadaran.
Gilbert’s Law juga mengajarkan kita untuk tidak menunggu orang lain melakukan sesuatu yang sebenarnya bisa kita lakukan sendiri. Dalam keluarga, misalnya, tanggung jawab kecil seperti mengatur keuangan, mengurus anggota yang sakit, atau bahkan sekadar memastikan semua anggota keluarga saling mendukung adalah hal besar yang menjaga harmoni.
Hidup sebagai pensiunan mungkin terasa lebih santai, tetapi itu tidak berarti kita kehilangan peran dalam mengambil tanggung jawab. Justru, ini adalah waktu di mana kita bisa mengajarkan kepada generasi berikutnya betapa pentingnya prinsip ini. Gilbert’s Law adalah pengingat bahwa setiap perubahan besar, setiap keberhasilan, dan setiap kemajuan dimulai dengan seseorang yang berkata, “Ini tanggung jawab saya.” Dalam skala kecil maupun besar, tanggung jawab adalah kunci untuk menuntaskan segalanya, termasuk menjalani hidup yang bermakna.
Makassar, 24 Januari 2025.
January 24, 2025 at 1:11 am
Florentina Winarti
Mantab Bunda..sebuah pembelajaran untuk hidup lebih baik 👍