Belajar dari Perjalanan Umrah
Belajar dari Perjalanan Umrah
Oleh: Telly D.
“Umrah mengajarkan kita untuk rendah hati, bersyukur, dan selalu meminta restu dari keluarga.”
Nadhira cucuku
Hari ini nenek Puang ina ingin bercerita tentang sesuatu yang sangat istimewa. Om Puang Firul, saudara ayahmu, sengaja datang ke Makassar untuk meminta restu dari keluarga sebelum berangkat umrah.
Apa itu umrah, mungkin kamu bertanya? Umrah adalah salah satu ibadah dalam Islam, sebuah perjalanan ke Tanah Suci Mekah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Perjalanan ini penuh dengan makna, dan nenek ingin kamu memahami betapa berharganya pengalaman ini, juga nilai-nilai yang bisa kamu pelajari darinya.
Dalam Islam, umrah adalah ibadah yang sangat dianjurkan. Meskipun tidak wajib seperti haji, umrah tetap menjadi cara bagi seorang muslim untuk membersihkan diri, memperbaiki hubungan dengan Allah, dan mendapatkan pahala.
Perjalanan ini mengajarkan kita tentang kerendahan hati dan keikhlasan. Ketika seseorang pergi umrah, dia meninggalkan semua kesibukan duniawi dan berfokus hanya pada Allah. Di sana, mereka berdoa, memohon ampunan, dan berzikir di tempat-tempat yang sangat mulia, seperti Ka’bah, Masjidil Haram, dan Bukit Safa dan Marwah, atau Raudah
Om Puang Firul melakukan sesuatu yang sangat penting sebelum berangkat, yaitu meminta restu. Meminta restu kepada orang tua dan keluarga adalah salah satu cara untuk mendapatkan keberkahan.
Puang Firul Pamit Pada Puang Bapak untuk Berangkat Umrah. Foto Dokumen Pribadi
Dalam Islam, restu dari orang tua sering dianggap sebagai doa yang membawa kebaikan dalam hidup. Dengan meminta restu, Om Puang Firul menunjukkan bahwa dia menghormati keluarganya dan ingin melibatkan mereka dalam perjalanan spiritualnya.
Apa yang dilakukan Om Puang Firul adalah pelajaran penting, Nadhira. Nenek Puang Ina ingin kamu memahami beberapa nilai yang bisa kamu tiru dari apa yang dilakukan Om Puang Firul
Dengan meminta restu, Om Puang Firul menunjukkan sikap hormat kepada orang tua dan keluarganya. Dalam Islam, menghormati orang tua adalah kewajiban yang sangat besar. Bahkan, doa orang tua sering menjadi kunci keberhasilan seseorang.
Umrah adalah perjalanan yang mengajarkan kita untuk rendah hati di hadapan Allah. Om Puang Firul menunjukkan bahwa meskipun kita berusaha keras dalam hidup, kita tetap membutuhkan doa dan dukungan dari orang-orang terdekat.
Puang Bapak Mendoakan Puang Firul Agar Diberi Kemudahan dan Keselamatan dalam Melaksanakan Umrah. Foto Dokumen Pribadi
Perjalanan umrah memerlukan persiapan fisik, mental, dan finansial. Hal ini mengajarkan kita tentang pentingnya komitmen dan usaha untuk mencapai sesuatu yang besar. Om Puang Firul menunjukkan bahwa untuk mendekatkan diri kepada Allah, kita perlu bersungguh-sungguh.
Umrah bukan perjalanan biasa. Butuh perencanaan matang dan kedisiplinan untuk melakukannya. Ini adalah pelajaran bahwa hal-hal besar dalam hidup memerlukan usaha yang terorganisasi.
Nadhira Cucuku
Dalam usiamu kamu mungkin belum siap untuk melakukan perjalanan umrah sekarang, sekalipun sesungguhnya ketika kamu masih dalam kandungan kamu sudah ikut umrah bersama ayah dan Ibumu. Namun, ada banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk menanamkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari:
Doa dan Salat: Mulailah dengan membiasakan diri untuk salat dan berdoa dengan khusyuk. Ibadah kecil yang konsisten akan membangun hubungan yang kuat dengan Allah.
Menghormati Orang Tua dan Keluarga: Ingatlah selalu untuk bersikap sopan kepada ayah, ibu, dan semua anggota keluarga. Ketika kamu mendengar cerita Om Puang Firul meminta restu, itu adalah contoh nyata tentang bagaimana sikap hormat membawa keberkahan.
Bersikap Rendah Hati: Jangan pernah merasa sombong dengan apa yang kamu miliki. Sebaliknya, selalu bersyukur kepada Allah atas semua nikmat yang telah diberikan.
Disiplin dan Rajin: Dalam belajar dan bermain, biasakan untuk disiplin. Ini adalah langkah awal untuk mencapai keberhasilan, apa pun yang kamu cita-citakan.
Nadhira cucuku
Apa yang kamu lihat dari Om Puang Firul adalah teladan yang penting. Anak-anak seusiamu belajar dari contoh. Ketika kamu melihat Om Puang Firul meminta restu, kamu memahami pentingnya hubungan keluarga yang harmonis. Ketika kamu mendengar tentang persiapannya untuk umrah, kamu belajar tentang tanggung jawab dan komitmen.
Kamu akan lebih mudah memahami nilai-nilai ketika melihatnya diterapkan dalam kehidupan nyata. Om Puang Firul, dengan perbuatannya, memberikan gambaran nyata tentang bagaimana menjadi seseorang yang bertanggung jawab, hormat, dan penuh dedikasi. Kamu bisa meniru hal-hal kecil ini dalam kehidupan sehari-harimu, misalnya dengan rajin belajar atau membantu ayah dan ibu di rumah.
Nadhira Cucuku
Nenek Puang Ina, selalu berdoa agar kamu tumbuh menjadi anak yang shalihah, yang mencintai Allah, hormat kepada keluarga, dan selalu berusaha menjadi lebih baik setiap hari. Suatu hari nanti, ketika kamu dewasa, nenek berharap kamu juga bisa melakukan perjalanan umrah atau bahkan haji.
Tetapi sebelum itu, nenek ingin kamu memahami maknanya; bahwa ibadah adalah bentuk cinta kita kepada Allah, dan cinta itu diwujudkan melalui tindakan nyata, seperti berdoa, berbuat baik, dan menjaga hubungan dengan sesama.
Nadhira, jangan pernah ragu untuk belajar dari orang-orang di sekitarmu. Om Puang Firul adalah salah satu contoh bahwa dengan usaha, doa, dan restu dari keluarga, kita bisa meraih keberkahan dan kebahagiaan dalam hidup. Semoga tulisan ini menjadi inspirasi bagimu untuk selalu berusaha menjadi anak yang penuh cinta, hormat, dan semangat dalam setiap langkahmu.
Makassar, 28 Desember 2024
Leave a Reply