Kelucuan dan Makna di Balik Jilbab
Kelucuan dan Makna di Balik Jilbab
Oleh: Telly D.
“Keindahan sejati seorang muslimah tidak hanya terlihat dari apa yang ia kenakan, tetapi dari kelembutan hati dan kesungguhannya menjaga akhlak.”
Nadhira sayang
Hari ini nenek Puang Ina ingin bercerita tentang sebuah foto yang dikirimkan ayahmu kepada nenek. Foto itu memperlihatkan dirimu mengenakan baju muslim berwarna hijau muda lengkap dengan jilbab kecil yang menutupi kepalamu.
Subhanallah, wajahmu terlihat sangat manis dan anggun, seperti seorang muslimah kecil yang penuh pesona. Ketika nenek melihat foto itu “ustazah mau ceramah dimana?” hati nenek langsung penuh dengan kebahagiaan dan rasa gemas. Kamu benar-benar terlihat seperti seorang putri kecil yang penuh kelembutan.
Namun, ayahmu juga bercerita sesuatu yang membuat nenek tertawa. Ternyata, saat kamu mengenakan jilbab, sifatmu berubah. Kamu duduk tenang, kalem, dan manis sekali. Seolah-olah kamu tahu bahwa memakai jilbab adalah tanda kesopanan dan kelembutan seorang muslimah.
Tapi, tak lama setelah itu, kamu mulai merasa ingin bergerak lincah, bermain ke sana-sini, dan berlarian tanpa henti. Akhirnya, jilbab kecil itu dilepas, dan muncullah Nadhira yang penuh semangat dan energi, kembali menjadi dirimu yang biasa, lincah dan ceria.
Melihat perubahan kecil ini membuat nenek teringat akan perjalanan tumbuh kembangmu yang luar biasa. Sebagai seorang nenek, nenek merasa gemas sekaligus bangga melihat bagaimana kamu mulai belajar memainkan peran dalam hidupmu, meskipun dengan cara yang sederhana. Mengenakan jilbab adalah bagian dari identitas seorang muslimah, tetapi nenek juga memahami bahwa di usiamu yang masih sangat muda, kamu masih belajar menemukan siapa dirimu sebenarnya.
Nadhira Menunjuk Tempat Kemana Akan Pergi. Foto: Dokumen Pribadi
Nadhira sayang
Dalam Islam, memakai jilbab adalah salah satu tanda ketaatan kepada Allah. Jilbab tidak hanya sekadar kain yang menutupi kepala, tetapi juga simbol perlindungan, kehormatan, dan rasa syukur atas anugerah yang Allah berikan kepada kita. Ketika seorang wanita mengenakan jilbab, ia menunjukkan kepada dunia bahwa dirinya bangga menjadi seorang muslimah dan ingin menjalankan perintah Allah dengan sepenuh hati.
Penampilan Nadhira Ketika Memakai Jilbab. Foto: Dokumen Pribadi
Namun, nenek Puang Ina juga tahu bahwa memakai jilbab adalah proses yang harus dilakukan dengan pemahaman, kesadaran, dan keikhlasan. Di usiamu sekarang, belajar tentang jilbab tidak berarti kamu harus memakainya setiap saat. Justru yang lebih penting adalah bagaimana kamu memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Jilbab mengajarkan kita tentang kesederhanaan, menjaga diri, dan menghormati orang lain. Nenek ingin kamu tumbuh dengan pemahaman bahwa jilbab adalah pilihan mulia yang datang dari hati, bukan paksaan.
Sikap Nadhira Menjadi Kalem Ketika Memakai Jilbab. Foto: Dokumen Pribadi
Ketika nenek puang Ina melihat perubahanmu saat berjilbab dan saat tidak berjilbab, nenek merasa itu adalah bagian dari perkembanganmu sebagai anak kecil yang penuh imajinasi. Di usiamu yang masih dua tahun, bermain peran adalah cara kamu belajar tentang dunia. Saat kamu mengenakan jilbab, mungkin kamu sedang membayangkan dirimu menjadi seseorang yang lembut dan tenang. Ketika kamu melepasnya, kamu kembali menjadi dirimu yang penuh semangat dan ingin menjelajahi segala hal di sekitarmu.
Nadhira Mau Pergi Berjalan Sendiri. Foto: Dokumen Pribadi
Ini adalah hal yang sangat wajar Nadhira. bermain peran membantu kamu mengembangkan imajinasi, keterampilan sosial, dan pemahaman emosional. Kamu sedang belajar memahami bahwa ada waktu untuk bersikap tenang dan waktu untuk bergerak bebas. Kedua sisi ini sama-sama penting dalam pertumbuhanmu.
Nenek Puang Ina ingin kamu tahu bahwa tidak apa-apa menjadi dirimu sendiri. Kamu boleh menjadi tenang dan lembut saat mengenakan jilbab, tetapi kamu juga boleh menjadi lincah dan ceria saat bermain tanpa jilbab. Yang penting adalah kamu selalu belajar untuk menjadi versi terbaik dari dirimu.
Nadhira Cucuku
Meskipun saat ini kamu masih kecil, nenek tetap ingin sedikit berbagi tentang apa yang Islam ajarkan mengenai jilbab. Nenek Puang Ina berharap ketika besar kau membaca apa yang nenek tulis ini. Dalam Al-Qur’an, Allah memerintahkan para wanita muslim untuk mengenakan jilbab sebagai bentuk perlindungan dan penghormatan terhadap diri mereka. Jilbab membantu kita menjaga aurat, yang merupakan bagian tubuh yang harus dijaga dari pandangan orang yang bukan mahram.
Selain itu, jilbab juga mengajarkan kita tentang kesederhanaan dan fokus pada kepribadian, bukan penampilan. Dengan berjilbab, seorang muslimah diingatkan untuk selalu berperilaku baik, karena jilbab adalah simbol identitas keislaman yang membawa tanggung jawab moral.
Namun, berjilbab juga harus dilakukan dengan pemahaman yang benar. Nenek Puang Ina berharap, ketika kamu dewasa nanti, kamu akan memilih untuk berjilbab bukan karena paksaan, tetapi karena kesadaran dan cinta kepada Allah. Dan nenek ingin kau tahu, keputusan itu harus diiringi dengan pemahaman bahwa keindahan seorang muslimah tidak hanya terletak pada apa yang ia kenakan, tetapi juga pada akhlaknya.
Nadhira Akan Pergi Berjalan. Foto: Dokumen Pribadi
Nadhira, nenek Puang Ina selalu berdoa agar kamu tumbuh menjadi anak yang bahagia, cerdas, dan penuh kebaikan. Jika suatu hari nanti kamu memilih untuk mengenakan jilbab, nenek ingin kamu melakukannya dengan bangga dan bahagia. Namun, jika kamu belum siap, nenek akan selalu mendukungmu untuk belajar dan mencari pemahaman yang lebih dalam.
Nenek Puang Ina juga ingin kamu tahu bahwa menjadi muslimah berarti selalu berusaha memperbaiki diri. Jilbab adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi yang lebih penting adalah menjaga hati, ucapan, dan perbuatan kita. Jadilah muslimah yang jujur, penyayang, dan selalu peduli kepada orang lain. Itu adalah hal-hal yang akan membuatmu dihormati dan dicintai, baik oleh manusia maupun oleh Allah.
Nadhira sayang, melihatmu tumbuh adalah salah satu kebahagiaan terbesar dalam hidup nenek. Foto kecilmu dengan jilbab itu akan nenek Puang Ina simpan sebagai kenangan indah, sebuah pengingat bahwa perjalananmu menuju kedewasaan penuh dengan momen lucu, manis, dan bermakna. Nenek mencintaimu, Nadhira, apa pun peran yang kamu mainkan dalam hidupmu.
Makassar, 16 Desember 2024
December 26, 2024 at 1:15 am
Sriyatni
Semoga kelak saya bisa meneladani Bunda
December 26, 2024 at 3:25 am
Telly D
Tentu bisa
December 25, 2024 at 10:31 pm
Abdullah Makhrus
Cerita yang menarik sekaligus sebagai pesan buat Nadhira. Semoga kelak ketika beranjak dewasa, Nadhira akan mengingat betul pesan neneknya yang serat penuh makna dalam tulisan ini.
December 26, 2024 at 3:23 am
Telly D
Terima kadih. Niatnya demikian