Kenangan dan Silaturahmi
Kenangan dan Silaturahmi
Oleh: Telly D.
“Silaturahmi adalah cara sederhana untuk menjaga kenangan dan kasih sayang tetap hidup.”
Ketika saya tiba di rumah setelah perjalanan panjang dari Surabaya dan Jakarta, suami saya menyambut dengan senyum yang mengandung kejutan. “Pak Parenta datang ketika masih di Surabaya,” katanya. Nama itu seketika membangkitkan riak-riak kenangan dalam ingatan saya. Teman lama, sahabat dalam suka dan duka, ketika saya berkarir di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi Barat Sulawesi Barat, yang sudah lama tak bertemu. “Dia menitipkan sesuatu yang saya simpan di Frezeer,” lanjutnya, sembari menunjuk ke arah dapur.
Saya membuka Frezer dengan rasa penasaran, dan mata saya langsung terpaut pada isinya. Hadiah ini begitu sederhana, tetapi memiliki makna yang mendalam. Tidak hanya sebagai simbol perhatian, tetapi juga sebagai penghubung dari perjalanan panjang persahabatan kami.
Dalam Islam, tradisi membawa buah tangan saat bersilaturahmi adalah wujud nyata dari cinta dan penghormatan. Rasulullah SAW bersabda, “Salinglah memberi hadiah, niscaya kalian saling mencintai.” (HR. Bukhari).
Setelah beristirahat sejenak, saya memutuskan untuk memasak hadiah yang ditinggalkan. Dapur menjadi saksi dari tangan-tangan saya yang sibuk membersihkan ikan, mengupas udang, dan menyiapkan bumbu. Setiap potongan yang saya olah menghidupkan kembali memori-memori lama yang pernah kami lalui bersama.
Hari itu, setelah hidangan tersaji dan keluarga menikmati makan malam dengan penuh rasa syukur, saya duduk sendirian di teras rumah. Angin malam mengusap wajah saya dengan lembut, membawa saya kembali ke masa-masa ketika kami masih bekerja bersama. Kami pernah melewati hari-hari yang penuh tantangan dan kerja keras, bahu-membahu menyelesaikan tugas-tugas kantor yang sering kali menuntut banyak pengorbanan.
Cumi Masak Tinta. Foto: Dokumen Pribadi
Saat lelah mendera, kami memiliki tradisi sederhana yang selalu mampu menyegarkan semangat; membakar ikan, cumi, atau udang bersama. Tradisi ini menjadi oasis di tengah padang pasir tugas yang berat. Kami melakukannya saat akhir pekan ketika tidak bisa pulang bertemu keluarga, atau saat merayakan pencapaian kecil, bahkan hanya untuk mengusir penat di penghujung hari yang panjang. Aroma asap dari bakaran makanan itu seolah menjadi simbol pelepasan beban, sementara tawa kami mengisi malam dengan kebahagiaan sederhana.
Buah tangan yang dibawa hari ini membangkitkan semua kenangan itu. Ia seperti mengirimkan pesan tak terucap bahwa meskipun waktu telah membawa kami ke jalan yang berbeda, ikatan persahabatan kami tetap terjaga. Dalam hadiah sederhana itu, ada perhatian yang tulus, ada cinta yang murni, dan ada kenangan yang teranyam indah dari perjuangan bersama.
Udang Goreng Madu. Foto: Dokumen Pribadi
Saya teringat salah satu hadis Rasulullah SAW yang berbunyi, “Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kehadiran sahabat saya, meskipun saya tidak bisa bertemu langsung dengannya, adalah bukti nyata dari betapa pentingnya menjalin silaturahmi. Ia tidak hanya datang untuk meninggalkan hadiah, tetapi juga untuk menghidupkan kembali semangat persaudaraan yang pernah kami bangun dengan susah payah.
Udang Gulai Kentang. Foto: Dokumen Pribadi
Saya menatap langit yang kini semakin gelap, lalu tersenyum. Hidup mungkin telah membawa kami ke jalan yang berbeda, tetapi persahabatan kami tetap kokoh. Dan malam itu, dengan aroma ikan bakar yang masih terasa di udara, saya tahu bahwa kenangan kami tidak hanya hidup di masa lalu, tetapi juga terus menyala di hati saya hingga kini.
.
Dalam keheningan malam, saya menyadari bahwa dia telah membawa lebih dari sekadar buah tangani. Ia membawa saya kembali pada kenangan indah, pada momen-momen perjuangan yang penuh makna, dan pada kesadaran bahwa hubungan baik harus selalu dirawat. Silaturahmi bukan hanya tentang hadir secara fisik, tetapi juga tentang menghadirkan kasih melalui perhatian kecil yang menyentuh hati.
Makassar, 8 Desember 202
December 23, 2024 at 7:18 am
Parenta
Alhamdulillah, tulisan yang luar biasa bu, sangat mengisnpirasi dan bermakna bagi kami. Tulisan tersebut diceritakan secara runtut, menggunakan kalimat yang sederhana dan mudah dipahami, serta memiliki makna yang lengkap sebagai sebuah tulisan. Terima kasih telah disebut dalam tulisan Ibu, Insya Allah silaturrahim akan selalu terjaga. Kami tidak akan pernah melupakan kenangan bermakna bersama Ibu sebagai sosok pemimpin yang tegas, kompeten, dan mengayomi. Banyak hal yang saya dapatkan dari kepemimpinan Ibu yang sampai saat ini terpatri sebagai bagian dari kehidupan keluarga kami. Terima kasih buat Ibu sekeluarga yang terus hadir dalam hidup kami sebagai inspirator dan penyemangat. Salam hormatku,, sehat selalu bersama keluarga