November 27, 2024 in Uncategorized

PENJUAL BAKSO

Pentigraf

PENJUAL BAKSO

Oleh: Telly D.

Malam itu, Dimas pulang larut setelah lembur di kantornya. Rasa lapar yang mendera membuatnya berhenti di sebuah gerobak bakso di pinggir jalan yang biasanya ia lewati. Gerobak itu tampak tua, dengan lampu redup yang menggantung, tetapi penjualnya, seorang pria tua berwajah ramah, menyambutnya hangat. Sambil menuang kuah ke mangkuk. Dimas memesan seporsi dan duduk di bangku kecil yang tersedia. Bau kuah kaldu yang harum membuat perutnya semakin bergemuruh.

Saat menikmati baksonya, Dimas merasa suasana malam itu aneh, tetapi ia tak terlalu memedulikannya. Penjual itu terus melayani dengan senyuman, meski gerobak di sekitarnya tampak lengang. “Enak, Pak. Terima kasih,” ujar Dimas setelah selesai makan. Setelah membayar, Dimas melanjutkan perjalanan, merasa puas dengan hidangan sederhana tersebut.

Esoknya, ketika melintas di jalan yang sama, Dimas terkejut melihat gerobak itu tidak ada. Ia bertanya pada pedagang lain di sekitar. Wajah pedagang itu berubah muram. “Mas, itu pasti Pak Samin yang Mas maksud. Tapi beliau sudah meninggal sebulan lalu. Dulu gerobaknya sering mangkal di sana. Sampai sekarang, banyak yang bilang masih melihat gerobaknya tengah malam.” Darah Dimas berdesir. Malam sebelumnya yang terasa biasa kini berubah menjadi misteri yang mencekam, meninggalkan tanya di benaknya.

Buduran Sidoarjo, November 2024




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree