MENGAPA ORANG SUKA MEMBACA CERITA HOROR
MENGAPA ORANG SUKA MEMBACA CERITA HOROR
Oleh: Telly D.
Cerita horor telah menjadi salah satu genre yang populer di kalangan pembaca selama berabad-abad. Banyak yang tertarik pada ketegangan dan sensasi yang ditawarkan cerita horor, meskipun genre ini bisa menakutkan. Namun, mengapa orang suka cerita horor?
Salah satu alasan utama mengapa orang menikmati cerita horor adalah karena mereka bisa mengeksplorasi ketakutan dalam lingkungan yang aman. Menurut psikolog Jeffrey Goldstein, ketakutan yang dirasakan saat menonton film atau membaca cerita horor sebenarnya adalah ketakutan yang terkontrol.
Otak kita mampu membedakan bahwa situasi yang dihadapi dalam cerita itu tidak nyata, sehingga kita merasa aman meskipun mengalami rasa takut. Sensasi inilah yang membuat banyak orang mencari pengalaman horor sebagai bentuk hiburan. Kita bisa membayangkan hal-hal mengerikan terjadi, namun tetap merasa nyaman karena kita tahu bahwa itu tidak benar-benar terjadi.
Cerita horor juga sering memberikan efek katarsis. Saat seseorang merasa takut, tubuhnya mengalami peningkatan detak jantung, tekanan darah, dan adrenalin. Setelah ketegangan dalam cerita berakhir, perasaan lega yang muncul dapat memberi pengalaman menyenangkan dan memuaskan.
Ini dikenal sebagai “excitation transfer,” di mana perasaan negatif dari ketegangan cerita digantikan oleh perasaan positif ketika situasi teratasi. Pada akhirnya, pembaca merasa seperti telah “mengalahkan” ketakutan, yang membuat dia ingin mengulangi pengalaman itu lagi di masa depan.
Faktor lain yang membuat orang menyukai cerita horor adalah keingintahuan tentang sisi gelap kemanusiaan. Menurut beberapa studi, manusia memiliki kecenderungan alami untuk memahami konsep kejahatan dan ketakutan, bahkan jika itu secara moral atau sosial tidak diterima. Dalam banyak kasus, orang tertarik untuk memahami hal-hal yang dianggap tabu atau menakutkan, seperti kematian, teror, atau kekuatan supernatural. Membaca cerita horor memberi mereka kesempatan untuk mengeksplorasi sisi gelap ini tanpa menghadapi konsekuensi nyata.
Menariknya, cerita horor juga dapat berfungsi sebagai alat untuk mengatasi kecemasan. Dalam beberapa kasus, membaca cerita horor dapat membantu orang menghadapi ketakutan mereka dalam cara yang aman dan terkendali, mirip dengan terapi eksposur. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering terpapar film atau cerita horor cenderung lebih mampu mengatasi situasi yang penuh stres atau trauma. Misalnya, dalam konteks pandemi COVID-19, penggemar film horor dilaporkan lebih mampu mengelola kecemasan dan merasa lebih siap menghadapi ketidakpastian.
Ada juga aspek hiburan dalam cerita horor yang memikat. Banyak pembaca cerita horor adalah orang-orang yang mencari sensasi atau pengalaman yang berbeda. Mereka menikmati pengalaman emosional yang intens, bahkan jika itu termasuk ketakutan. Orang dengan sifat “sensation seeking,” yaitu yang mencari pengalaman baru dan menegangkan, sering kali tertarik pada cerita horor karena pengalaman tersebut memberikan rangsangan yang mereka cari.
Selain faktor individu, cerita horor juga dapat berfungsi sebagai alat untuk mempererat hubungan sosial. Banyak orang menikmati cerita horor bersama teman atau keluarga, baik melalui diskusi atau berbagi pengalaman menonton atau membaca. Pengalaman berbagi ketakutan ini sering kali menciptakan rasa keterikatan dan kebersamaan, yang memperkuat hubungan interpersonal.
Cerita horor menawarkan berbagai manfaat, baik dari segi psikologis maupun sosial. Cerita horor memungkinkan pembaca untuk menjelajahi ketakutan dalam lingkungan yang aman, melepaskan emosi yang terpendam, serta mengatasi kecemasan. Selain itu, pengalaman horor juga dapat memberikan sensasi yang menarik dan memperkuat hubungan sosial.
Pada akhirnya, daya tarik cerita horor terletak pada kemampuannya untuk menggabungkan ketakutan dengan keamanan, serta menawarkan pengalaman emosional yang mendalam yang membuat pembaca ingin kembali lagi.
Makassar, 27 September 2024
Leave a Reply