Pentigraf

TANGAN IBUKU DI TANGAN ISTRIKU

Oleh: Telly D.

Aku selalu mengira aku mencintainya karena caranya merapikan rambut, menutup jendela sebelum tidur, dan membuat teh tanpa gula seperti yang kusukai sejak dulu. Tapi pagi ini, saat kami berjalan berdampingan dan tangannya menggenggam jemariku, aku mendadak merasa asing. Bukan karena ia berubah, tapi karena sentuhan itu membawaku ke tempat yang tak pernah kuceritakan pada siapa pun.

Tangan itu terlalu mirip. Panasnya, bentuk jari-jarinya, cara ia menggenggam seolah takut kehilangan. Seperti tangan Ibu saat menarikku keluar dari dapur jika ayah sedang marah. Seperti tangan yang menyuapiku diam-diam ketika tak ada yang peduli aku belum makan. Aku kira aku mencari cinta. Tapi mungkin aku hanya sedang mengejar ulang tempat perlindungan yang pernah hilang.

Dan saat ia menoleh sambil tersenyum, aku sadar; “Aku tidak sedang mencintai istriku aku sedang mencari ibuku.”

Makassar, Mei 2025