PENJAGA SUNGAI KECIL

Pentigraf
10
PENJAGA SUNGAI KECIL
Oleh: Telly D.
Rara tinggal di pinggir sungai yang airnya dulu jernih, kini keruh oleh sampah plastik dan limbah rumah tangga. Ia bukan pejabat, bukan aktivis besar hanya seorang ibu muda yang tiap pagi menyapu halaman dan membersihkan selokan. Tapi saat anak sulungnya menggambar sungai berwarna hitam pekat, Rara merasa ada yang patah dalam diam. “Anak ini sedang menggambar masa depan,” bisiknya pada diri sendiri.
Sejak hari itu, Rara mulai mengajak ibu-ibu sekitar untuk memilah sampah, menanam pohon, dan membuat kompos dari sisa dapur. Ia meminjam pengeras suara mushola untuk kampanye kecil-kecilan. Awalnya banyak yang tak peduli, tapi lama-kelamaan orang mulai ikut. Sungai itu tak langsung jernih, tapi bau busuk mulai hilang. Sekolah mulai mengadakan kerja bakti rutin. Anak-anak mulai berlomba menanam bunga di halaman rumah mereka.
Air sungai telah mengalir jernih membawa bau busuk, udara segar telah memenuhi paru-paru tetapi bu Rara terus membersihkan sungai. “Aku ingin cucuku melihat sungai, bukan hanya mengenalnya lewat gambar,” tekadnya membatu.
Makassar, 21 April 2025
April 22, 2025 at 8:17 pm
Marisa2359
Awesome https://is.gd/tpjNyL