LANGKAH TANPA SUARA

Pentigraf
8
LANGKAH TANPA SUARA
Oleh: Telly D.
Namanya Yara. Ia dilahirkan dengan kaki yang tak sempurna dan menggunakan kursi roda sejak kecil. Tapi tak ada yang pincang dalam pikirannya. Ia suka menulis puisi, berbicara di depan umum, dan bercita-cita menjadi guru bahasa. Ketika ia mendaftar kuliah, gedung belum ramah difabel, tapi Yara tak butuh tangga yang rendah, hanya butuh kesempatan yang setara.
Selama kuliah, ia sering dianggap ‘kasihan’ dan dijaga berlebihan. Ia justru ingin ditempa, bukan diperlakukan seperti rapuh. Ia pernah jatuh dari kursi roda di koridor kampus, dan ketika orang berlari panik menolong, ia malah tertawa. “Jatuh itu biasa, yang luar biasa itu, kalau saya dibiarkan tumbuh.” Ia menjadi mahasiswa terbaik, lalu mengajar di sekolah inklusi, membimbing anak-anak lain yang juga ingin dikenali karena kemampuan, bukan keterbatasan.
Di salah satu kelasnya, ia menulis di papan tulis: “Tubuhku mungkin tak sempurna, tapi tekadku bisa berlari lebih jauh dari siapa pun yang hanya berdiri.”
Makassar, 21 April 2025
Leave a Reply