MENYALAHGUNAKAN NIKMAT

Pentigraf
MENYALAHGUNAKAN NIKMAT
Oleh: Telly D.
Miftah dikenal sebagai lelaki saleh, pemimpin yang adil, teladan umat. Ia mendirikan masjid, menyantuni yatim, dan menyampaikan khutbah dengan wajah yang khusyuk. Keluarganya digambarkan sebagai mahkota dunia; istri yang anggun dan taat, anak-anak yang menuntut ilmu hingga ke negeri seberang. Ia sering berkata bahwa hidupnya adalah amanah dari Allah, dan ia hanya penjaga titipan.
Namun, langit kejujuran yang ia bentangkan ternyata menyembunyikan lubang yang dalam. Seorang perempuan muncul membawa anak haram yang tak pernah disebut dalam nasabnya. Ia mengaku bagian dari hidup Miftah yang gelap, disembunyikan, tetapi nyata. Skandal itu meledak bersamaan dengan tuduhan korupsi. Citra yang selama ini dibangun atas nama takwa runtuh seketika, membuat umat bertanya; adakah amal jika niatnya bukan lillah?
Ketika diketahui perempuan itu hanyalah pekerja yang dikenal di lorong-lorong dosa, orang-orang tak bisa menahan kecewa. “Beginikah cara mengkhianati amanah yang Allah muliakan?” gumam seorang jemaah di masjid yang selama ini memujanya. Runtuhlah sosok yang dulu dielu-elukan, membuktikan bahwa kadang bukan setan yang merusak seseorang tetapi dirinya sendiri, saat ia menyalahgunakan nikmat yang mestinya disyukuri, bukan dikhianti.
Woodlands, Singapore 4 April 2025
Leave a Reply