GEMA KEHANCURAN

entigraf
GEMA KEHANCURAN
Oleh: Telly D.
Miftah adalah lelaki yang wajahnya di kepala berita bahkan di dinding mimbar. Religius, bersih, dan sukses. Ia mendirikan masjid seperti orang lain menanam pohon. Keluarganya seperti lembaran doa yang dibaca setiap pagi; istri yang mulia, anak-anak yang gemilang, rumah tangga yang tak pernah tampak goyah. Ia tidak hanya dihormati, ia dijadikan contoh bagi yang lain, seolah Tuhan menitipkan citra ideal lewat dirinya.
Tapi semua itu runtuh dalam sekejap. Seorang perempuan muncul, membawa anak laki-laki, dan kisah yang tak pernah ada dalam biodata Miftah. Ia bicara di depan kamera tanpa gentar, menyebut nama-nama hari dan tempat, bahkan warna sprei hotel tempat mereka bertemu. Satu persatu tuduhan korupsi menyusul, menggulung nama Miftah dari langit ke lumpur. Orang-orang mulai bertanya; jika sosok seagung ini bisa jatuh, siapa yang bisa dipercaya?
Ketika akhirnya identitas perempuan itu terungkap bukan model, bukan tokoh hanya seorang pekerja seks komersial bertubuh tambun yang namanya tidak diingat di daftar pelanggan, masyarakat terdiam lama. “Bahkan gunung bisa runtuh hanya karena akar rumput yang diinjak diam-diam,” kata seorang tua sambil mematikan televisi. Sejak itu nama Miftah tinggal gema dari kehancuran yang disembunyikan terlalu lama.
Woodlands, Singapore 4 April 2025
Leave a Reply