MAWAR BERLIDAH ULAR

Pentigraf
MAWAR BERLIDAH ULAR
Oleh: Telly D.
Istriku, Mira, adalah perempuan yang sabarnya menembus langit. Ia percaya bahwa setiap manusia punya sisi terang meski kadang matahari pun bisa ditelan kabut. Sejak kecil ia bersahabat dengan Rina, seorang perempuan yang tumbuh seperti mawar; indah rupanya, tajam durinya. Mira selalu mengalah, karena ia percaya, “bersangka baik adalah bagian dari iman.”
Hari itu mereka datang ke kantorku. Kami berkendaraan bersama. Rina meminta duduk di depan, berdampingan denganku. Di perjalanan, kata-katanya seperti racun yang dibungkus madu; memuji karierku, wajah, dan penampilanku, bahkan berkata aku pantas mendapat istri yang “lebih sepadan.” Istriku hanya tersenyum, mengira semua itu candaan sahabat. Tapi saat ia turun menjemput anak kami, Rina mendekat dan berbisik, “istrimu berselingkuh. Dia yang membiayai laki-laki itu. Lakukan sesuatu.” Aku diam, menunduk, dan dalam hati berdoa, agar Allah melindungi aku dari tipu daya yang dibungkus kebaikan palsu.
Aku melakukan sesuatu seperti permintaannya, turun membukakan pintu, dan berkata dengan tenang, “turunlah. Aku tak ingin iblis duduk di sampingku.” Saat Mira kembali dan melihat kejadian itu, aku menatapnya dan mensyukuri iman menuntunku melindungi istriku tanpa mencurigainya. Tak perlu penjelasan. Aku menyerahkan rekaman pembicaraan kami.
Woodlands Singapore, 7 April 2025
Leave a Reply