CAHAYA DI BALIK KEHILANGAN

Pentigraf
CAHAYA DI BALIK KEHILANGAN
Oleh: Telly D.
Bu Aminah telah lama hidup dalam jerat utang, seperti perahu tua yang oleng di tengah lautan gelombang. Namun, di bulan Ramadan, cahaya harapan menyelinap ke relung hatinya. Dari ceramah yang ia dengar, ia meyakini bahwa tangan yang memberi tidak akan pernah kosong. Maka, dengan keyakinan sekuat batu karang, ia menyedekahkan sebagian besar uangnya kepada fakir miskin. Wajah-wajah yang berseri menerima ulurannya menghangatkan dadanya. Dalam benaknya, ia membayangkan bagaimana setelah Ramadan nanti, rezeki akan datang mengalir, menambal segala kekurangan yang selama ini menghimpitnya.
Namun, setelah bulan suci berlalu, kenyataan berbicara lain. Bukannya kelimpahan, yang datang justru kerugian. Bisnis kecilnya runtuh seperti istana pasir yang disapu ombak. Uang yang ia harapkan akan berlipat malah menghilang, meninggalkannya dalam kebingungan. Kekecewaan menjalar di hatinya, merambati pikirannya seperti akar liar yang mencengkeram tanah kering. Dalam keputusasaan, ia mendatangi seorang ustaz, hatinya dipenuhi tanya mengapa sedekahnya tak berbuah seperti yang dijanjikan?
“Sedekah itu untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan investasi duniawi. Mungkin yang kau dapat bukan uang, tapi hati yang lebih bersih… jika kau mau menerimanya.” Bu Aminah terdiam. ia merasa ada sesuatu yang runtuh dalam dirinya, sebuah keserakahan yang tanpa sadar telah lama ia pelihara.
Makassar, Maret 2025
Leave a Reply