DI SUDUT PERTIGAAN

Pentigraf
DI SUDUT PERTIGAAN
Oleh: Telly D.
Di sudut pertigaan jalan, seorang nenek renta, duduk di atas tikar lusuh, tangannya menengadah seperti ranting kering memohon hujan. Wajahnya, penuh guratan waktu, menjadi saksi perjalanan hidup yang tak bisa ditebak. Orang-orang berlalu lalang, sebagian memberi recehan, sebagian mencibir tidak peduli.
โApa yang Ibu lakukan di sini?โ seorang lelaki berjas rapi menghampiri. Rambutnya kelimis, wajahnya memancarkan kebaikan yang tulus. Nenek itu menjawab dengan suara parau bahwa ia sedang mencari uang untuk anaknya, yang butuh biaya sekolah. Lelaki itu mengangguk penuh simpati, lalu menyerahkan segepok uang tanpa banyak bicara. Aksi itu membuat seorang petugas keamanan mendekat dan mengingatkan agar jangan tertipu. Nenek ini cuma pura-pura. Ia menipu orang demi uang. lelaki itu hanya tersenyum. โBerbuat baik tak butuh alasan.โ Ia membuka pintu mobil, mempersilakan sang nenek masuk, membuat semua mata terpaku dalam bisu.
Di dalam mobil. Lelaki itu menatapnya dengan penuh cinta dan ketulusan โIbu, kenapa ke sini lagi?โ bisiknya penuh kegetiran. Penyakit tua telah mencuri ingatan sang ibu, membuatnya lupa siapa dirinya, siapa anaknya. Sekalipun, cinta seorang anak tak pernah mengenal batas.
Makassar, 16 Januari 2025
Leave a Reply