PAHLAWAN KECIL
Pentigraf
PAHLAWAN KECIL
Oleh: Telly D.
Di ruang makan sekolah, program makan gratis menyajikan kebahagiaan yang tak ternilai bagiku. Sebagai anak pemulung, makan dengan duduk rapi di meja adalah kemewahan yang tak pernah kubayangkan. Hidangan yang disediakan nasi putih pulen, tahu dan tempe goreng keemasan, sayur hangat, buah segar, dan segelas susu seperti pesta kecil yang tak pernah hadir dalam hidupku sebelumnya. Aku memakan setiap suapan dengan penuh syukur, merasa seolah diriku telah menjadi raja meski dalam pakaian lusuh.
Namun, tidak semua melihat makanan ini seperti diriku. Teman sebangkuku, dengan wajah masam, selalu menyisakan makanannya. “Murahan,” katanya sambil mendorong piringnya menjauh. Ia lebih memilih menahan lapar demi lauk pilihannya di rumah. Bagiku, makanan itu adalah berkah. Diam-diam, aku mengambil sisa makanannya. Setiap suapan dari sisa itu adalah emas bagiku, hadiah yang tak ingin kubuang sia-sia.
“Makanlah, Bu. Ini untukmu,” kataku dengan senyum penuh harap, sambil menyodorkan kotak nasi gratis itu. Mata ibu berkaca-kaca, seolah tak percaya. Hari itu, aku menjadi pahlawan kecil di rumah, membawa pulang secercah kebahagiaan dari program sederhana. Aku tahu, selama program ini berjalan, aku bisa melindungi ibu dari rasa lapar yang selama ini menghantui kami.
Makassar, 11 Januari 2025
January 13, 2025 at 1:28 am
Marjuki
sungguh mengharukan
January 11, 2025 at 10:08 pm
Much. Khoiri
Jeli menangkap ide dari gerakan makan bergizi gratis. Mantap
January 11, 2025 at 10:20 pm
Telly D
Terima kasih