RAK KOSONG YANG BERKILAU
Pentigraf
RAK KOSONG YANG BERKILAU
Oleh: Telly D.
Di sebuah ruang tamu megah yang lebih mirip galeri piala, Tono duduk bangga memandangi koleksi penghargaan yang memenuhi dinding. Piala, sertifikat, dan plakat tersusun rapi, memantulkan cahaya lampu seperti bintang-bintang kecil di malam yang gelap. Namun, di balik kilauan itu, karyanya tak pernah benar-benar ada. Tono adalah ahli strategi lomba; bukan tentang berkarya, melainkan tentang mengikuti kompetisi yang terlihat bergengsi. Baginya, penghargaan adalah simbol kesuksesan, tak peduli jika isinya hanya angan kosong. Foto-fotonya berdiri memegang penghargaan ada di mana-mana.
Hari itu, teman lamanya, Bayu, datang berkunjung. Dia memuji piala, sertifikat, dan plakat sebanyak ini, Memastikan karyanya luarbiasa, Tono tersenyum, seperti penjual yang baru saja mendapat pujian atas etalase mewahnya. Namun, saat Bayu bertanya lebih dalam, karya terbaik yang telah dihasilkan, Tono hanya mengalihkan pembicaraan dengan menunjukkan piala lain. Ia terlalu sibuk menyusun penghargaan berikutnya untuk memikirkan karya nyata.
“Ton, pialamu ini hebat, ya. Cahayanya terang banget, sampai-sampai karya yang seharusnya jadi dasarnya nggak kelihatan sama sekali.” Tono terdiam. Kilauan pialanya yang semula terlihat indah kini terasa lebih menyerupai bayang semu di ruangan besar yang kosong.
Makassar, 7 Januari 2025
Leave a Reply