November 25, 2024 in Uncategorized

PESAN DI LORONG KABIN

Pentigraf

PESAN DI LORONG KABIN

Oleh: Telly D.

Langit malam tampak tenang di luar jendela pesawat, seolah menyimpan rahasia pekat yang tak terungkap. Mira, seorang pramugari berwajah ramah, sibuk melayani para penumpang yang sebagian besar terlelap di kursi mereka. Bau kopi hangat bercampur dengan aroma pendingin udara memenuhi kabin, menciptakan suasana nyaman yang diam-diam menenangkan. Namun, di antara denting gelas dan langkah-langkah ringan, suara lembut seorang perempuan tua memecah keheningan. Di lorong yang remang-remang, seorang ibu dengan wajah teduh menghentikan Mira. Meminta untuk disampaikan pada anaknya yang duduk di kursi eksekutif No. 3 untuk meminum obat jantungnya. suaranya samar dan bernada memohon.

Dengan patuh, Mira melangkah menuju kursi eksekutif nomor tiga. Di sana duduk seorang pria muda dengan mata sembab, memandang kosong ke arah depan. “Maaf, Pak,” ucap Mira dengan lembut, “ibumu meminta saya untuk mengingatkan Anda agar minum obat jantung.” Pria itu tersentak. Tatapannya membelalak, seolah baru saja ditampar kenyataan yang tak bisa ia pahami.

Dadanya bergemuruh menahan sesuatu, suaranya pecah “Bagaimana mungkin? Saya sedang membawa jenazahnya, dia ada di dalam kargo pesawat ini.” Darah Mira berdesir. Tubuhnya kaku seperti membeku di udara. Ia menoleh ke belakang, ke lorong tempat si ibu tadi berdiri. Kosong. Kabin itu kini terasa lebih sunyi dari sebelumnya, seperti membawa bisikan yang hanya didengar oleh mereka yang telah tiada.

Pakuwon City Surabaya, 25 November 2024




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree