November 24, 2024 in Uncategorized

DOA YANG TERSEMBUNYI JAWABAN YANG NYATA

DOA YANG TERSEMBUNYI JAWABAN YANG NYATA

Oleh: Telly D.


“Doa tak selalu terucap dengan lisan, kadang lintasan hati pun sudah cukup bagi Allah untuk mengabulkannya.”


Pernahkah Anda menginginkan sesuatu yang begitu sederhana, hanya melintas dalam benak, lalu tiba-tiba hal itu benar-benar terwujud? Betapa ajaibnya, bukan? Ketika keinginan yang bahkan tidak diucapkan itu menjadi kenyataan, bagaimana perasaan Anda? Apakah Anda merasa takjub, bersyukur, atau mungkin sedikit tak percaya? Saat hal itu terjadi, apa yang terlintas dalam pikiran Anda? Mungkinkah itu kebetulan, atau justru bukti nyata dari kasih sayang Tuhan yang mendengar bahkan doa yang tak terucap? Fenomena ini sering kali menjadi pengingat bahwa ada kekuatan yang lebih besar, yang mengatur segalanya dengan penuh hikmah.

Hari ini saya mengalaminya, ketika saya sementara mengantar teman untuk meneruskan perjalanannya bersama keluarga ke Madiun, terlintas saja di pikiran saya bahwa ada bluder Cokro yang enak di Madiun, dan seorang teman suka memberi oleh-padaku jika ke Madiun. Betapa terkejutnya saya, ketika anak saya pulang dari kantor dia menentengkan 2 kantong roti Bluder Cokro, sambil mengatakan tiba-tiba saja ingin membeli roti Bluder Cokro untuk saya.

Saya sering mengalami hal-hal semacam itu, dan kejadian-kejadian ini tidak pernah gagal membuat saya tertegun akan kebesaran Allah. Suatu hari, saya bertanya-tanya mengapa gula merah selalu datang begitu banyak hingga saya harus membagi-bagikannya kepada keluarga. Dalam hati saya berpikir, alangkah baiknya jika yang datang adalah telur dalam jumlah besar. Tak lama berselang, seseorang benar-benar mengirimi saya rak-rak penuh telur, dan saya pun sibuk membuat aneka kue. Hal serupa terjadi ketika saya terlintas ingin menikmati mangga segar, beberapa hari kemudian sekeranjang mangga segar tiba di rumah. Begitu pula dengan ikan bandeng, beras, kain songket, hingga rantang porselen, semuanya datang sesuai dengan apa yang pernah saya pikirkan. Fenomena ini terasa ajaib, namun saya percaya ini adalah bukti nyata dari kasih sayang Allah yang Maha Mendengar dan Maha Memberi.

Dalam Islam, lintasan hati yang baik dapat menjadi doa tersembunyi yang Allah dengar. Allah berfirman dalam Al-Qur’an, “Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui apa yang terlintas dalam hatimu, jika kamu orang yang bertakwa.” (QS. Al-Isra: 25). Bahkan tanpa diucapkan, keinginan yang tulus dan murni bisa menjadi bentuk komunikasi spiritual dengan Sang Pencipta.

Dalam hadis qudsi, Allah berfirman, “Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Jika ia berprasangka baik, maka ia mendapatkan kebaikan. Jika ia berprasangka buruk, maka ia mendapatkan keburukan.” (HR. Bukhari dan Muslim). Kejadian-kejadian ini mengajarkan saya untuk selalu berprasangka baik kepada Allah. Ketika hati dipenuhi keyakinan dan rasa percaya, Allah sering kali menjawab doa-doa, bahkan yang tidak kita sadari telah kita panjatkan.

Lebih dari sekadar memenuhi keinginan, rezeki yang datang sering kali mengandung pesan penting: untuk berbagi dan mensyukuri. Ketika gula merah melimpah, saya membaginya kepada tetangga dan keluarga. Demikian juga dengan telur, mangga, ikan bandeng, atau beras setiap rezeki yang datang dalam jumlah berlebih selalu menjadi momen untuk berbagi kebahagiaan. Tugas tambahan ini, meskipun awalnya terasa melelahkan, justru menghadirkan rasa bahagia yang tak tergantikan. Rasulullah SAW bersabda, “Harta tidak akan berkurang karena sedekah.” (HR. Muslim). Dalam berbagi, saya menemukan keberkahan yang lebih besar, seolah-olah rezeki itu tidak pernah habis, malah terus bertambah.

Pengalaman ini juga mengajarkan saya bahwa syukur adalah kunci bertambahnya nikmat. Allah berfirman dalam Al-Qur’an, “Jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepada kalian. Tetapi jika kalian kufur, sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7). Ketika menerima rezeki yang melimpah, saya selalu berusaha mensyukurinya, bukan hanya dengan ucapan, tetapi juga dengan tindakan nyata seperti berbagi atau menggunakan rezeki itu untuk hal-hal yang bermanfaat. Syukur membuka pintu keberkahan, dan saya semakin sering mengalami kondisi di mana apa yang saya inginkan menjadi kenyataan.

Banyak orang mungkin berpikir bahwa kejadian-kejadian seperti ini hanyalah kebetulan. Namun, saya yakin ini adalah bukti cinta Allah kepada hamba-Nya. Allah berfirman, “Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar. Dan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (QS. At-Talaq: 2-3). Ketika kita menjaga hubungan baik dengan Allah melalui doa, amal kebaikan, dan rasa syukur, Allah menjawab dengan cara-Nya yang selalu sempurna.

Kejadian-kejadian semacam ini juga mengingatkan saya pada ungkapan, “Rezeki tidak akan tertukar.” Apa yang telah Allah tetapkan untuk kita pasti akan sampai, meskipun jalannya sering kali tidak terduga. Demikian pula dengan pepatah, “Apa yang ditanam, itulah yang dituai.” Ketulusan hati, syukur, dan keyakinan kepada Allah adalah benih-benih yang akan menghasilkan buah keberkahan.

Hidup ini penuh dengan tanda-tanda kebesaran Allah. Setiap peristiwa yang saya alami, mulai dari datangnya gula merah hingga telur, dari buah mangga hingga kain songket, semua menjadi pengingat akan kasih sayang Allah yang tak terbatas. Allah tidak hanya memberikan apa yang kita inginkan, tetapi sering kali memberikan lebih dari itu, mengajarkan kita untuk berbagi dan bersyukur.

Dengan menjaga hati tetap tulus dan yakin, saya percaya kita semua dapat merasakan keajaiban yang sama. Bukankah hidup menjadi lebih indah ketika kita menyadari bahwa Allah selalu mendengar, bahkan ketika kita tidak bersuara? Fenomena keinginan yang menjadi kenyataan bukanlah kebetulan belaka, melainkan tanda kasih sayang-Nya yang mengalir kepada hamba-hamba yang senantiasa percaya dan berserah kepada-Nya.

Pakuwon City Surabaya, 24 November 2024




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree