June 23, 2024 in Uncategorized

Mengerti dan Menghormati

Catatan Harian


Mengerti dan Menghormati

Oleh Telly D.


Mengerti dan menghormati adalah dua pilar penting dalam membangun hubungan yang harmonis, baik dalam konteks pendidikan maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, bagaimana mungkin kita bisa mengerti atau menghormati orang lain jika dari awal kita hanya bermodal benci? Perspektif ini perlu kita kaji lebih dalam, khususnya dalam konteks pendidikan dan ajaran Islam, yang menekankan pentingnya kasih sayang, pemahaman, dan penghormatan terhadap sesama.

Dalam dunia pendidikan, guru memiliki peran sentral dalam menanamkan nilai-nilai positif kepada siswa. Jika seorang siswa atau guru memulai dengan prasangka atau kebencian, proses pembelajaran akan terhambat.

Kebencian dapat menutup pintu hati dan pikiran, menghalangi kita untuk benar-benar mendengar dan memahami sudut pandang orang lain. Sebaliknya, pendekatan yang dilandasi kasih sayang dan niat untuk memahami akan membuka ruang dialog dan pembelajaran yang lebih efektif. Ini sejalan dengan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang menekankan pentingnya pendidikan karakter.

Di Lain pihak, Islam sebagai agama yang penuh dengan nilai-nilai kasih sayang dan rahmat, sangat menekankan pentingnya saling menghormati dan memahami. Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk selalu bersikap baik, bahkan terhadap orang yang mungkin tidak menyukai kita.

“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa…” (QS. Al-Hujurat 12). Ayat ini menekankan bahwa buruk sangka atau kebencian tanpa alasan yang jelas dapat membawa kita pada dosa dan menghalangi hubungan yang harmonis.

Dalam konteks pendidikan Islam, menghormati guru dan sesama siswa adalah hal yang sangat ditekankan. Adab dalam belajar, seperti yang diajarkan dalam tradisi pesantren, mengajarkan siswa untuk selalu bersikap rendah hati dan menghormati gurunya. Ini tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran tetapi juga membentuk karakter yang mulia.

Untuk menghilangkan kebencian dan menggantinya dengan pemahaman dan penghormatan, dapat memulai dengan niat yang baik. Dalam pendidikan, ini berarti menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung, di mana setiap individu merasa dihargai dan didengar. Guru dapat menjadi teladan dalam sikap positif dan empati, menunjukkan kepada siswa bagaimana berinteraksi dengan cara yang hormat dan penuh pengertian.

Membangun kemampuan untuk mengerti dan menghormati juga berarti mengajarkan siswa untuk berpikir kritis dan reflektif. Mereka perlu diajarkan untuk melihat berbagai perspektif dan memahami latar belakang orang lain. Ini bisa dicapai melalui diskusi terbuka, pemecahan masalah secara kelompok, dan kegiatan yang mendorong kerja sama dan komunikasi.

Dalam Islam, konsep saling menghormati dan mengerti bukan hanya sebuah pilihan, tetapi sebuah kewajiban. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai untuk dirinya sendiri” (HR. Bukhari dan Muslim). Ini menunjukkan bahwa untuk mencapai keimanan yang sempurna, kita harus menghilangkan kebencian dan menggantinya dengan kasih sayang dan penghormatan.

Dengan demikian, baik dalam pendidikan maupun dalam praktik Islam, menghilangkan kebencian dan memupuk pemahaman serta penghormatan adalah langkah esensial menuju masyarakat yang harmonis dan beradab. Hanya dengan dasar ini kita bisa membangun generasi yang tidak hanya pintar, tetapi juga memiliki integritas dan moral yang tinggi.

Tidung, 2024




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By browsing this website, you agree to our privacy policy.
I Agree