Pentigraf

Kekuatan Doa

Oleh Telly D.

Bukan hal gampang berhasil mengumpulkan uang 200 ribu bagi buruh cuci seperti Yu Jum. Berhari-hari dia harus berjibaku, demi membeli susu bagi bayi mugilnya. Hari ini langkah kakinya terasa ringan, penuh semangat, dan hatinya berdendang riang ketika ia berjalan sambil mengenggam uang menuju minimarket di perempatan jalan.

Namun, dalam perjalanan ia melewati rumah orang tuanya. Hatinya tergerak untuk mampir. Betapa terkejutnya ibunya terbaring lemah di atas dipan. Ibunya sakit dan membutuhkan obat seharga dua ratus ribu rupiah. Hati Yu Jum berkecamuk antara tanggung jawabnya sebagai seorang ibu dan bakti kepada orang tua. Ia teringat akan nasihat bahwa ridho orang tua adalah ridho Allah. Yu Jum menyerahkan uang ke ibunya sambil melangitkan doa.

Yu Jum pulang ke rumah, tubuhnya terasa lemas memikirkan bayinya tak akan minum susu sore itu. Setengah hati dia menjawab sapaan suaminya yang membukakan pintu, langsung ngeloyor ke dapur untuk mengambil air minum. Sambil minum Yu Jum iseng mengintip isi kantongan yang ada di atas meja, betapa terkejutnya, seperti mimpi kantongan itu berisi tiga kotak besar susu bayi. Persis seperti yang dia inginkan. Matanya berbinar, tangannya gemetar mendengar teriakan suaminya “susu itu pemberian Bu Karyo yang pembantunya salah membeli.”

Makassar, 31 Mei 2024