WARISAN YANG TAK KASAT MATA

Pentigraf
WARISAN YANG TAK KASAT MATA
Oleh: Telly D.
Aku tak mewariskan rumah besar, tak pula meninggalkan kebun atau emas batangan. Tapi sejak Nadhira lahir, aku menuliskan catatan hariannyanya tentang langkah kecilnya yang mulai mantap, kata pertamanya yang gemetar, dan binar matanya yang selalu mengajarkanku sabar. Di sela-sela kalimat, kuselipkan doa dan harapan; agar kelak ia mencintai belajar, berani gagal, dan tahu caranya kembali pulang pada diri sendiri.
Tulisan-tulisan itu tak kubuat untuk dunia. Aku menulis agar cucuku tahu, bahwa hidup pernah menyentuh neneknya dengan lembut dan keras, dan semua itu ditenun menjadi kalimat bukan untuk dikenang, tapi untuk menguatkan. Karena aku percaya, tulisan yang lahir dari kasih tak pernah benar-benar diam. Ia menunggu, lalu bicara saat waktu telah siap.
Jika kelak dunia membuatnya lelah, aku ingin Nadhira membuka lembar-lembar itu, dan menemukan bahwa sejak kecil ia telah dititipi cinta yang tak bersyarat. Bila ia bertanya warisan apa yang kutinggalkan, aku harap ia tersenyum dan menjawab, “Aku diwarisi kalimat yang mengajarkanku mencintai hidup, bahkan saat kata-kata tak lagi cukup.”
Makassar, Mei 2025
May 30, 2025 at 12:45 pm
Tom2654
https://shorturl.fm/YvSxU
May 29, 2025 at 5:00 am
Oscar952
https://shorturl.fm/68Y8V
May 28, 2025 at 12:34 pm
Corinne863
https://shorturl.fm/FIJkD