KEMULIAAN YANG TERSEMBUNYI

Pentigraf
KEMULIAAN YANG TERSEMBUNYI
Oleh: Telly D.
Mak Ijah, tukang cuci keliling, adalah kakak tertua yang selalu dianggap rendah dibanding saudara-saudaranya yang pegawai negeri. Dalam setiap pertemuan keluarga, ia diperlakukan layaknya pelayan menyajikan makanan, mencuci piring, tanpa pernah dipandang setara. seolah itu yang layak untuk tangannya yang kapalan. Namun, hati Mak Ijah tetap tenang, seperti daun yang menerima angin apa adanya. Baginya, bisa mencukupi kebutuhan dan menyekolahkan anak-anak adalah kebahagiaan sejati.
Hingga suatu hari, Allah membalas kerendahan hatinya. Seorang majikan tempatnya bekerja mengajaknya ke Baitullah, semua biaya ditanggung. Betapa bersyukurnya dapat melayani majikan sambil beribadah. Di Tanah Suci, Mak Ijah menemukan dirinya bukan sekadar tukang cuci. Di hadapan Ka’bah, ia menyadari betapa mulianya manusia di mata Sang Pencipta, tak peduli apapun pekerjaannya. Hatinya kembali dari haji dengan penuh syukur dan kesadaran baru.
Saat pesta pernikahan keponakannya digelar, Mak Ijah tak hadir lagi sebagai pelayan. Ia mengirim sumbangan kecil sebagai wujud kasih. Bisik-bisik tentang kesombongannya terdengar, tapi ia tersenyum. “Betul, setelah haji, saya tahu saya mulia. Tangan yang memberi lebih baik dari tangan yang meminta. Pelayananku kini berbeda; saya menghargai diri sendiri sebagaimana Allah menghargai saya.” wujud cinta telah menemukan harga dirinya di bawah langit-Nya. Mak Ijah mengajarkan dunia tentang nilai kemanusiaan.
Makassar, 19 Januari 2024
January 19, 2025 at 11:32 am
Mudafiatun Isriyah
Rasanya menyentuh PD diri agar hati2 dg ujian dunia
January 19, 2025 at 11:05 am
Syaiful
Keren sekali bunda,, pentigrafnya sangat inspirasi sekali.
January 19, 2025 at 11:10 am
Telly D
Terima kasih Adinda
January 19, 2025 at 10:48 am
Much. Khoiri
Pentigraf yang bagus
January 19, 2025 at 10:59 am
Telly D
Terima kasih Abah