Pentigraf

RAHASIA 2 TAHUN

Oleh: Telly D.

Dua tahun sudah, ia hidup dalam belenggu yang tak kasat mata. Setiap kali pulang membawa gaji dan bonus, istrinya menyapu semuanya tanpa sisa, dan hanya menyisakan recehan untuk biaya harian. Tak ada ruang untuk beristirahat, bahkan sejenak menyesap teh hangat pun terasa seperti dosa. Ia mencoba menyelidiki, mengendus setiap jejak uang yang disekap. Namun, tak ada yang mencurigakan, seolah semuanya lenyap ke angkasa tanpa alasan. Keresahan itu mengental ketika ibunya memintan ia membantu biaya pernikahan sang adik. Namun, uang telah terkunci di tangan istrinya yang dingin.

Hari ini, ibunya datang bersama adiknya. Wajah mereka membawa tuntutan, Namun, sebelum ia sempat menyusun alasan, istrinya maju dengan langkah tenang, mengeluarkan segepok uang yang tak terhitung jumlahnya. “Ini uang dari kami,” ucap sang istri kalem, “dua tahun sengaja saya simpan supaya Mas Imam tidak menghamburkan uang jerih payahnya hanya untuk bersenang-senang dengan teman-teman sosialitanya.”

Keinginan matang untuk menceraikan istri pelitnya dan ikatan janji dengan mantan kekasih SMA terlanjur dibuhul, mendadak menjadi bayangan buram. Menghadapi kenyataan ini, ia tak tahu harus mengutuk atau bersyukur, sang istri yang dianggap pelit ternyata penjaga setia masa depan mereka.

Makassar, 15 Januari 2025