Perjalanan ke Kota Bharu

Perjalanan ke Kota Bharu
Oleh: Telly D.
“Setiap perjalanan kecil adalah langkah besar dalam memahami dunia, menghargai warisan, dan menemukan diri sendiri.”
Awal tahun 2025, nenek ingin menulis tentang perjalanan kecilmu, Nadhira, ketika usiamu menjelang tiga tahun. Saat itu, kamu bersama ayah dan bundamu mengunjungi Kota Bharu, Kelantan di Malaysia.
Kota Bharu adalah ibu kota negara bagian Kelantan, Malaysia, yang terletak di pantai timur Semenanjung Malaysia. Sebuah kota yang kaya akan budaya dan sejarah, penuh warna, rasa, dan pelajaran yang indah. Kota Bharu dikenal sebagai “Serambi Mekah”nya Malaysia, sebuah tempat di mana tradisi Islam sangat kental terasa di setiap sudutnya.
Nadhira Cucuku
Nenek Puang Ina melalui foto dan video yang dikirim ayah dan bunda kau melangkah dengan penuh antusias menyusuri jalan-jalan Kota Bharu yang kaya akan sejarah dan budaya.
Nenek melihat kamu mengunjungi “Muhammadi’’, masjid megah yang menjadi kebanggaan Kota Bharu. Dalam foto yang ayahmu kirimkan, kau berdiri dengan anggun di depan masjid ini, mengenakan pakaian kecil yang lucu , senyummu begitu memikat. Masjid ini disamping sebagai tempat ibadah, juga saksi sejarah perkembangan Islam di Kelantan. Melihatmu di sana, nenek merasa kau sedang memulai langkah kecil untuk mengenal nilai-nilai Islam.
Tak jauh dari sana, kau dan ayahbunda mengunjungi Istana Jahar, sebuah bangunan indah yang kini menjadi museum budaya. Gedung ini pernah menjadi istana kerajaan, dengan ukiran kayu yang sangat detail dan memukau. Di dalamnya, tersimpan cerita tentang adat-istiadat masyarakat Kelantan, dari upacara pernikahan tradisional hingga seni bela diri seperti silat. Nadhira sayang, mungkin bagimu istana ini hanyalah tempat besar untuk bermain, tetapi sebenarnya kau sedang belajar tentang pentingnya menjaga warisan budaya.

Nadhira dengan Latar Belakang Kota Bharu-Klantan Malaysia. Foto: Dokumen Pribadi
Setelah puas menjelajah sejarah, langkah kecilmu mengikuti ayahbunda ke Pasar Siti Khadijah. Pasar ini adalah ikon Kota Bharu, dinamai sesuai dengan nama istri Rasulullah yang penuh kehangatan dan kemurahan hati. Pasar ini dipenuhi perempuan tangguh yang mengelola dagangan mereka. Di sana, kau menikmati suasana ramai, penuh warna dari kain-kain batik dan songket yang digantung di setiap toko. Aroma rempah-rempah, manisan tradisional, dan makanan khas menyeruak di udara, membuat nenek membayangkan betapa serunya kau menjelajah.

Nadhira Berjalan di Sepanjang Jalan Siti Khadijah yang Penuh dengan Jajanan Pinggir Jalan Foto: Dokumen Pribadi
Perjalananmu ke Kota Bharu tentu tak lengkap tanpa mencicipi kuliner khasnya. Sepanjang jalanan dijajakan makanan khas daerah Klantan di sekitar Pasar Siti Khadijah, kau menikmati pemandangan dan aroma yang menggoda. Nenek puang Ina membanyangkan ayahbunda dan dirimu menikmati nasi kerabu, nasi biru yang unik dengan campuran ulam-ulaman segar, sambal kelapa, ikan bakar, dan kerupuk. Warna biru nasi berasal dari bunga telang, itulah yang menciptakan rasa yang tak hanya lezat tetapi juga istimewa.
Nadhira kecilku,
Apakah kamu juga menikmati ayam percik, ayam yang dimarinasi dengan bumbu rempah khas Kelantan, lalu dipanggang dan disiram kuah santan kental. Meski dalam potongan kecil, kita dapat menikmati potongan ayam ini, yang rasanya gurih dan manis sekaligus.
Di situ juga ada serunding daging yang terkenal. Serunding ini sering menjadi oleh-oleh khas dari Kota Bharu. Daging yang disuwir halus dan dimasak dengan rempah hingga kering. Dan juga ada keropok lekor, camilan gurih dari ikan dan tepung sagu. Sederhana, tapi membawa kebahagiaan besar.
Cucuku Nadhira
Perjalananmu ke Kota Bharu adalah pelajaran tentang dunia yang lebih luas. Dengan mengunjungi Masjid Muhammadi dan Istana Jahar, kau mulai mengenal betapa berharganya warisan budaya. Kau mungkin belum memahaminya sepenuhnya, tetapi langkah kecilmu di tempat-tempat itu adalah awal dari perjalanan panjang untuk mengenal jati dirimu.
Dari nasi kerabu hingga keropok lekor, kau belajar bahwa makanan adalah cara untuk mengenal budaya. Setiap gigitan makanan khas itu membawa cerita tentang Kelantan dan masyarakatnya.
Foto-foto dan video dari perjalanan itu adalah bukti kebersamaan keluarga yang indah. Kau belajar bahwa kebahagiaan sejati sering kali ada dalam momen-momen kecil yang dilalui bersama orang-orang tercinta.

Nadhira Suka Berjalan Sendiri Tanpa Dipegang Foto: Dokumen Pribadi
Nadhira cucuku
Suatu hari nanti ketika kau dewasa dan membaca tulisan ini, nenek harap kau akan tersenyum. Dan menyadari bahwa kota Bharu adalah tempat yang pernah kau kunjungi, dan menjadi bagian dari perjalanan hidupmu. Masjid-masjid megah, pasar yang penuh warna, dan makanan lezat, jadi saksi dari langkah kecilmu di dunia ini ketika itu.
Ingatlah, dunia ini luas dan penuh hal-hal indah untuk kau temukan. Tetaplah menjadi anak yang penuh rasa ingin tahu dan cinta, seperti saat kau menjelajahi Kota Bharu dengan ayahbunda tercintamu.
Makassar, 19 Januari 2025
Leave a Reply