BAYANGAN DI JENDELA LEMBAH BALIEM

Pentigraf
BAYANGAN DI JENDELA LEMBAH BALIEM
Oleh: Telly D.
Setiap pagi, ketika kabut menuruni lembah Baliem, saya selalu melihat bayangan seseorang di jendela rumah seberang. Tubuhnya ramping, berdiri diam, seolah sedang menunggu. Saya kira itu tetangga lama perempuan yang dulu suka bernyanyi di sore hari sambil menjemur kain-kain berwarna di halaman. Tapi rumah itu sudah lama kosong, sejak banjir besar menghanyutkan separuh atapnya.
Awalnya saya pikir hanya pantulan cahaya. Namun bayangan itu selalu muncul di waktu yang sama, tepat ketika embun mulai menetes di kaca jendela saya. Kadang ia menoleh ke arah rumahku, seakan tahu bahwa saya sedang memperhatikannya. Setiap kali itu terjadi, dada saya terasa hangat sekaligus takut, seperti ada yang menegur dari masa lalu, sesuatu yang belum benar-benar saya lepaskan.
Suatu pagi, saya memberanikan diri mendatangi rumah itu. Pintu kayunya lapuk, jendelanya pecah separuh. Tapi di dalam, jendela yang menghadap ke rumah saya masih utuh. Dan di sana, samar, tampak bayangan seorang perempuan berdiri menatap balik ke arah saya mengenakan baju yang sama persis dengan yang saya kenakan hari itu. Saya mundur perlahan, baru menyadari: selama ini, sayalah bayangan itu. Sayalah yang menunggu di lembah ini bukan dia.
Wamena, 28 Oktober 2025
 

 
				 
				 
				
Leave a Reply