RUMAH YANG TAK BERJENDELA

Pentigraf
RUMAH YANG TAK BERJENDELA
Oleh: Telly D.
Di seberang rumah saya, ada satu rumah yang tak pernah membuka tirai. Farah tinggal di sana bersama dua anak lelakinya. Tak pernah terdengar suara tawa dari halaman itu, hanya sunyi yang terlalu rapi. Farah sering menghilang, lalu kembali dengan tubuh yang lebih kurus dan mata yang tak berani menatap siapa pun.
Kami terbiasa diam. Orang bilang urusan rumah tangga bukan bahan perbincangan pagar. Tapi pagi itu, kabar gugatan cerainya menyebar cepat. Farah membawa berkas rumah sakit ke Pengadilan yang membuat dada sesak: luka bakar, bekas sabetan benda tajam, tulang rusuk patah. Lima belas tahun ia bertahan dalam rumah yang seharusnya melindungi. Tapi semua ambruk saat ia tahu suaminya menanam benih di tubuh yang dibayar murah. Cintanya selama ini hanya pisau yang dibungkus senyum.
Saya memandang rumah itu lama. Tetap sepi, tetap tertutup. Tapi kini saya tahu, tak semua luka berwarna merah ada yang bersembunyi di balik senyuman yang tak pernah jujur.
Makassar, Mei 2025
May 18, 2025 at 9:59 am
Abu Khaer
Semoga Farah terus diberikan kesabaran atas ujian hidup yang dialaminya..
Luka yang tak berwarna boleh jadi lebih menyayat…hingga tak ingin diketahui, bahkan dibantu sembuhkan tetangga depan rumahnya.
Semoga jendela segera dibuat dan dibukanya untuk masa depan yang lebih baik..