Mimpi  Besar Bekerja Keras.

Oleh Telly D

Mimpi adalah gambaran, pikiran, dan emosi yang dialami seseorang dalam tidur. Ada fenomena mimpi yang disebut precognitive dream,  mimpi yang berubah menjadi kenyataan.

Precognitive Dream adalah sebuah mimpi yang memberikan kepada seseorang informasi mengenai apa yang akan terjadi di masa depan. Dengan kata lain, mimpi ini memiliki sifat meramalkan. Kemudian mimpi   bermakna harapan, cita-cita,  atau keiinginan  yang diharapkan jadi  kenyataan.

Tahun 2015 ada tujuh anak Indonesia menulis mimpinya tentang Indonesia di masa depan. Mimpi itu dimasukkan dalam kapsul waktu ketika Indonesia merayakan ulang tahun kemerdekaan yang ke-70.

Kapsul waktu dibawa secara estafet mulai dari Aceh dan berakhir di Marauke. Bisa dibayangkan panjangnya jarak dan waktu yang dibutuhkan untuk  mengelilingi 34 provinsi yang ada di Indonesia.

Tujuh mimpi anak-anak bangsa dari 34 provinsi yang ditulis dan disimpan dalam kapsul waktu itu adalah:

1. SDM Indonesia kecerdasannya mengungguli bangsa-bangsa yang lain di dunia.
2. Masyarakat Indonesia menjunjung tinggi plurisme, berbudaya, religius, dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika.
3. Indonesia sebagai pusat pendidikan, teknologi, dan peradaban dunia.
4. Masyarakat dan aparatur pemerintah  bebas dari prilaku korupsi.
5. Membangun insfrastrutur yang merata di seluruh Indonesia.
6. Indonesia sebagai negara yang mandiri dan negara yang paling berpengaruh di Asia Pasifik.
7. Indonesia sebagai barometer pertumbuhan dunia.

Kapsul waktu telah menempuh jarak sejauh 24.089 kilometer. Menggunakan waktu dari bulan Agustus 2015  sampai  bulan Desember 2015. Kapsul waktu mengakhiri perjalanan panjangnya di Kabupaten Marauke  untuk disimpan di dalam monumen kapsul waktu.

Ide pembangunan monumen untuk menyimpan mimpi anak Indonesia dalam Kapsul Waktu berasal dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.  Ide ini disampaikan pada HUT ke-70 Kemerdekaan Indonesia tahun 2015. Rencana kapsul waktu akan dibuka kembali 70 tahun mendatang, yakni pada tahun 2085.  Dibuka untuk mengetahui apakah mimpi  masa depan anak Indonesia telah tercapai.

Monumen kapsul waktu dirancang oleh arsitek Yori Antar Awal. Arsitektur yang mengadopsi unsur budaya Papua. Bagunan tugu sebagai menara terinspirasi dari menara perang suku Dani. Ada 5 akses masuk yang merepresentasikan lima suku asli Marauke yakni Marind, Mandobo, Muyu, Mappi, dan Auyu  sebagai penjaga tugu kapsul waktu.

Bangunan Tugu Monumen Kapsul Waktu berukuran lebar 17 meter, tinggi 8 meter dan panjang 45 meter, mengambil makna dari  waktu bersejarah  17-8-45. Secara keseluruhan lahan itu  terhampar di atas tanah seluas  2,5 hektar.

Di dalam Monumen ini ada relief perjalanan negara Republik Indonesia, perjalanan Pancasila dan kebudayaan Papua.  Ada alun-alun dan ruang publik untuk  tempat masyarakat berwisata disiapkan. Ide yang bagus semoga dapat dipelihara dalam perjalanan waktu yang panjang sehingga tujuannya dapat tercapai.

Ketika saya ke sana lahan ini masih dalam pemeliharaan pasca peresmian, masih dijaga oleh aparat. Untuk masuk ke dalamnya harus meminta izin. Saya tidak dibenarkan mengambil gambar dari udara dengan drone,  ditakutkan mengganggu lalulintas pesawat udara. Tugu kapsul waktu  memang dekat sekali dengan  bandar udara Mopah.

Lokasi monumen tepat berada di depan kantor bupati Marauke dan  jaraknya dekat dari bandar udara Mopah. Sekarang monumen ini jadi landmark baru kota Marauke yang dapat dilihat saat pesawat akan mendarat.

Pembangunan dilakukan bertahap. Tahap I pada tahun 2016 berupa pekerjaan membuat fondasi monumen dengan anggaran Rp 7 milyar.

Pekerjaan dilanjutkan tahap II sejak Juli 2017 dan direncanakan selesai Desember 2018 dengan biaya konstruksi sebesar Rp 82,9 milyar melalui anggaran Ditjen Cipta Karya dengan kontraktor PT. Nindya Karya. Peresmian tanggal 16 November 2018 lebih cepat dari waktu yang direncanakan. Peresmian dilakukan sebelum seluruhnya rampung 100 persen.

Banyak orang mengatakan bahwa monumen ini bukan monumen dengan konstruksi biasa tetapi adalah karya seni sejarah yang diperuntukkan buat generasi penerus.

Ada pertanyaan ‘’mengapa monumen ini diletakkan di Marauke?’’. Bupati  Marauke Frederikus Gebze mengungkapkan bahwa ‘’diletakkan di ujung timur dimana setiap hari matahari menyinari bumi Indonesia, sehingga pembangunan  bagai matahari yang memancarkan sinarnya’’.

Monumen ini mengadopsi  unsur budaya Papua. Menara  kapsul  yang ada di atas bangunan terinspirasi dari menara perang Suku Dani, sekali pun  banyak orang mengatakan mirip Markas Avengers.

Ketika hal ini ramai dibicarakan di media sosial, Presiden Republik Indonesia  Joko Widodo dalam siaran pers resmi di istana negara  jumat 16/11/2018 mengatakan  ”bentuknya seperti markas avengers yang juga sangat futuristic” lanjutnya.

“Memang memiliki jiwa dan semangat yang sama dengan avengers”.

“Para avengers tidak hanya punya mimpi besar tapi juga melakukan tindakan besar untuk melindungi orang banyak”.

“Begitu pula melalui monumen ini, bukan saja meletakkan mimpi kita sebagai bangsa yang besar, tapi kita akan bekerja keras, bekerja bersama, berikhtiar untuk mewujudkan mimpi besar itu”, kata presiden.

Bekerja keras untuk mewujudkan mimpi besar bangsa besar ini yang membuat saya mau datang ke Papua mendedikasikan ilmu dan pengalaman saya kepada para kepala sekolah dan guru di ujung Timur Indonesia.

Saya berharap, ketika kapsul waktu itu dibuka, mimpi itu sudah dapat terwujudkan. Mari bekerja keras sehingga mimpi besar anak-anak bangsa menjadi kenyataan.

Makassar 15 Juli 2021.